Sentolo, [25 Juli 2025] – Dalam upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba, Pemerintah Kalurahan Sentolo menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang melibatkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh makna, dengan menggabungkan pendekatan edukatif dan budaya lokal sebagai sarana penyampaian pesan.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari pembawa acara (MC), dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara khidmat, sebagai wujud penghormatan terhadap tanah air dan komitmen untuk menjaga generasi bangsa dari ancaman narkoba.
Lurah Sentolo, Bapak Teguh, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh tamu undangan dan peserta yang hadir. Ia menekankan bahwa keterlibatan aktif masyarakat merupakan kunci dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, terutama di tingkat desa. “Perang melawan narkoba tidak bisa hanya dilakukan oleh aparat atau pemerintah. Seluruh elemen masyarakat harus bersatu dan peduli,” ujarnya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Panewu Sentolo, yang sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam arahannya, beliau menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor—mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, hingga keluarga—dalam upaya mewujudkan wilayah bebas narkoba. Beliau juga menyambut baik keterlibatan BNNP DIY sebagai mitra utama dalam kegiatan ini.
Puncak kegiatan diisi dengan sosialisasi dari tim BNNP DIY, yang menyampaikan informasi mendalam mengenai jenis-jenis narkoba, dampak negatif penggunaannya, serta strategi nasional dalam program P4GN. Peserta juga diberikan pemahaman tentang peran masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan dan membangun lingkungan yang bersih dari narkoba.
Sebagai pendekatan yang berbeda dan menyentuh sisi budaya, acara ini juga menghadirkan pertunjukan rakyat wayang orang dengan lakon “Semar Mbangun Desa.” Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang kuat: bahwa membangun desa yang sejahtera harus dimulai dari masyarakat yang sehat dan bebas dari narkoba. Tokoh Semar, sebagai simbol kebijaksanaan dan kearifan lokal, menjadi pengingat bahwa nilai-nilai budaya bisa menjadi benteng dalam menjaga generasi muda dari pengaruh negatif.
Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari pemerintah desa, Kapanewon, BNNP DIY, para seniman, hingga masyarakat yang antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat gotong royong dan kearifan lokal dapat terus diperkuat sebagai bagian dari strategi nasional dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di tingkat akar rumput.